PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN CIRI EVALUASI PENDIDIKAN
MAKALAH
Di susun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Akhmad Afroni, M. Pd
Di susun oleh :
Nurul Khikmah NIM. 232 108 166
Khusnul Khotimah NIM. 232 108 168
Kelas D
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN 2011
PENDAHULUAN
Evaluasi dalam
pendidikan merupakan salah satu kunci bagi seorang guru untuk dapat
mengetahui tingkat kesuksesan dalam mentrasnferkan ilmunya kepada siswa.
Dengan adanya evaluasi, akan dapat diketahui kebaikan serta kelemahan
pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk kemudian dapat ditingkatkan agar
lebih memberikan keunggulan dalam melaksanakan pembelajaran bagi siswa.
Sebelum
kita mengetahui lebih jauh tentang evaluasi dalam pendidikan, ada
beberapa hal yang menjadi pokok masalah yang harus kita pecahkan dalam
hal ini yaitu:
a. apa definisi dari evaluasi, dan apa kaitan antara pengukuran, penilaian dan evaluasi?
b. Apa tujuan dan fungsi dari penilaian?
c. Apa saja ciri penilaian pendidikan ?
Dalam
makalah ini akan membahas pokok masalah diatas, untuk sedikit
mengantarkan kita mengetahui pengertian evaluasi, tujuan serta ciri dari
penilaian dalam pendidikan.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN CIRI EVALUASI PENDIDIKAN
A. Pengertian Evaluasi
1. Definisi Evaluasi
Menurut Bloom et. Al
(1971) : Evaluasi sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan
secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi
perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan
dalam diri siswa.
Menurut Stufflebeam et.al (1971) : Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan.
2. Pengertian Evaluasi
Selain
istilah evaluasi seperti yang tercantum diatas, kita dapati pula
istilah pengukuran dan penilaian. Coba perhatikan contoh-contoh berikut :
a. Apabila
ada orang yang akan memberi sebatang tongkat kepada kita, dan kita
disuruh memilih antara dua tongkat yang tidak sama panjangnya, maka
tentu saja kita akan memilih yang “panjang”. Kita tidak akan memilih
yang “pendek” kecuali ada alasan yang sangat khusus.
b. Pasar,
merupakan suatu tempat bertemunya orang-orang yang akan menjual dan
membeli. Sebelum menentukan barang yang akan dibelinya, seorang pembeli
akan memilih dahulu mana barang yang lebih “baik” menurut ukurannya.
Semuanya itu dipertimbangkan karena menurut pengalaman sebelumnya.
Dari
contoh-contoh diatas ini dapat kita simpulkan bahwa sebelum menentukan
pilihan, kita mengadakan penilaian terhadap benda-benda yang akan kita
pilih. dari langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil barang untuk
kita, itualh yang disebut mengadakan evaluasi, yakni mengukur dan
menilai. Kita dapat mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan
pengukuran.
Didalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement, sedang penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia evaluasi yang berarti menilai.
3. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, penilain bersifat kualitatif
Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah diatas, yakni mengukur dan menilai.
4. Penilaian Pendidikan
Pada
awalnya, pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan
prestasi belajat siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph
Tyler (1950). Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang
belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua
orang ahli lain, yakni Cronbach dan stufflebeam. Tambahan definisi
tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekadar mengukur sejauh mana
tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Guru
patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya,
yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas
mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa
atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
Pembelajaran bukanlah satu-satunya factor yang menentukan prestasi belajar, karena prestasi merupakan hasil kerja yang keadaannya sangat kompleks.
Apabila
sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon siswa
diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat
disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam istilah
inivasi yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini disebut transformasi.
- Input,
adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi. Dalam dunia
sekolah maka dimaksud dengan bahan mentah adalah calon siswa yang baru
akan memasuki sekolah.
- Output,
adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud
adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat menentukan
apakah seorang siswa berhak lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan
penilain, sebagai alat penyaring kualitas.
- Transformasi,
adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi.
Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi.
Bahan jadi yang diharapkan, yang dalam hal ini siswa lulusan sekolah
ditentukan oleh beberapa factor sebagai akibat bekerjanya unusr-unsur
yang ada yaitu sebagai berikut :
a. Siswa sendiri
b. Guru dan personal lainnya
c. Bahan pelajaran
d. Metode mengajar dan system evaluasi
e. Sarana penunjang
f. System administrasi
- Umpan
balik, adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun
transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk memperbaiki input
maupun transformasi.
B. Tujuan dan Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian ada beberapa hal :
1. Selektif
Dengan
cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi
atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai
berbagai tujuan antara lain :
a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dsb.
2. Diagnostik
Apabila
alat yang digunakan dalam penelitian cukup memenuhi persyaratan, maka
dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disamping
itu, diketahui pula sebab musabab kelemahan itu. Dengan mengadakan
penilaian, guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan
kelemahannya, sehingga akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.
3. Penempatan
Untuk
menentukan dengan pasti seorang siswa harus ditempatkan, digunakan
suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai niali yang sama, akan
berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Pengukur Keberhasilan
Dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan,
keberhasilan program ditentukan oleh beberapa factor yaitu factor guru,
metode mengajar, sarana dan system administrasi.
C. Ciri Penilaian Pendidikan
Ciri-ciri penilaian dalam pendidikan , antara lain adalah sebagai berikut :
1) Penilaian dilakukan secara tidak langsung
2) Penggunaan
ukuran kuantitatif; artinya menggunakan symbol bilangan sebagai hasil
pertama pengukuran. Setelah itu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif.
3) Penilaian pendidikan menggunakan, unit-unit atau satuan-satuan yang tetap.
4) Bersifat relative; artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain.
5) Dalam
penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun
sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai factor, yaitu :
a. Terletak pada ukurannya
Alat yang digunakan untuk mengukur haruslah baik.
b. Terletak pada orang yang melakukan penilaian
Hal ini berupa :
- Kesalahan pada waktu melakukan penilaian karena factor subjektif penilai telah berpengaruh pada hasil pengukuran.
- Kecenderungan dari penilai untuk memberikan nilai secara “murah atau “mahal”.
- Adanya hallo-effect, yakni adanya kesan penilai terhadap siswa.
- Adanya pengaruh hasil yang diperoleh terdahulu
- Kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan menjumlah angka-angka hasil penilaian.
c. Terletak pada anak yang dinilai
- Suasana hati akan sangat brpengaruh terhadap hasil penilaian
- Keadaan fisik ketika siswa sedang dinilai
d. Terletak pada situasi di mana penilaian berlangsung
- Suasana
gaduh, didalam maupun diluar ruangan dapat mengganggu konsentrasi
siswa, demikian pula tingkah laku kawan-kawan disekelilingnya akan
mempengaruhi diri siswa dalam mengerjakan soal.
- Pengawasan penilaian.
PENUTUP
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh , dan menyajikan informasi yang berguna untuk
menilai alternative keputusan.
Mengadakan evaluasi meliputi dua langkah yaitu mengukur (kuantitatif) dan menilai (kualitatif).
Tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal :
1. Selektif, dengan mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap siswanya
2. Diagnostic, dengan mengadakan penilaian, guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.
3. Penempatan, untuk dapat menentukan dimana seorang siswa ditempatkan, digunakan suatu penilaian
4. Pengukur Keberhasilan, untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Ciri dari penilaian pendidikan adalah :
- Dilakukan secara tidak langsung
- Penggunaan ukuran kuantitatif
- Menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap
- Penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar