MAKALAH
ETIKA
PROFESI
“Strategi
Menumbuhkan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran dan Fungsi Guru dalam
Memotivasi siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa’’
DisusunOleh
:
- Khusnul Khotimah (G000100018)
- Ayu Wulandari (G000100024)
FAKULTAS
AGAMA ISLAM - TARBIYAH
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011/2012
Tugas
Portofolio
ETIKA
PROFESI
Diskusi
Mata Kuliah Etika Profesi
dilakukan pada :
Hari/tangaal:
Selasa 17 April 2012
Waktu:
08.30-selesai
Tempat:
Diruang Sirkulasi Perpustakaan Lantai II, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Anggota:
2 Anggota
Nama
|
NIM
|
Pembahasan
|
Khusnul
Khotimah
|
G
000100018
|
Strategi
Menumbuhkan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran
|
Ayu
wulandari
|
G
000100024
|
Fungsi
Guru dalam Memotivasi Siswa terhadap Hasil Belajar
|
Agenda:
“Strategi
Menumbuhkan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran dan Fungsi Guru dalam
Memotivasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa”
BAB
I
PENDAHULUAN
Motivasi belajar
siswa merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja
atau prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas
dan kewajiban guru untuk senantiasa dapat memelihara dan
meningkatkan motivasi belajar siswanya. Motivasi juga dapat berupa
dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri
individu atau hadiah.
Guru
sering kali menggunakan insentif untuk memberi motivasi kepada siswa
untuk mencapai tujuan pengajaran. Insentif akan bermanfaat jika
mengandung tujuan yang akan memberikan kepuasaan terhadap kebutuhan
psikologis anak. Oleh sebab itu guru harus kreatif dan imajinatif
dalam menyediakan insentif yang tepat.
Guru
sebagai personel yang menduduki sumberdaya manusia dituntut untuk
terus mengikuti berkembangnya konsep-konsep baru dalam dunia
kepengajaran tersebut. Yaitu salah satunya dengan metode pembelajaran
yang bervariasi untuk meningkatkan minat belajar siswa dan
meminimalkan kejenuhan atau kebosanan pada siswa.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
- Pengertian Motivasi
Istilah
motivasi menunjuk kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi
tindakan ke arah tujuan tertentu di mana sebelumnya tidak ada gerakan
menuju ke arah tujuan tersebut. Motivasi dapat berupa
dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri
ndividu atau hadiah. Sebagai suatu masalah di kelas, motivasi adalah
proses membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat-minat.
Suatu
prinsip yang mendasari tingkah laku ialah bahwa individu selalu
mengambil jalan terpendek menuju suatu tujuan. Orang dewasa mungkin
berpandangan bahwa di dalam kelas para siswa harus mengabdikan
dirinya kepada penguasaan kurikulum.
Akan
tetapi, para siswa tidak selalu melihat tugas-tugas sekolah sebagai
jalan terbaik yang menuju ke arah kebebasan, produktivitas,
kedewasaan atau apa saja yang dipandang mereka sebagai perkembangan
yang disukai. Dalam hubungan ini tugas guru adalah menolong mereka
untuk memilih topik, kegiatan atau tujuan yang bermafaat, baik untuk
jangka panjang ataupun pendek.
Dikatakan
oleh William Burton bahwa motivasi dan insentif adalah hal-hal yang
disediakan oleh lingkungan atau guru dengan maksud merangsang siswa
agar bekerja lebih giat dan lebih baik. Insentif dapat memuaskan atau
tidak memuaskan kebutuhan individu. Insentif dapat menjadi tujuan
identik dengan tujuan.
Guru
sering kali menggunakan insentif untuk memberi motivasi kepada siswa
untuk mencapai tujuan pengajaran. Insentif akan bermanfaat jika
mengandung tujuan yang akan memberikan kepuasaan terhadap kebutuhan
psikologis anak. Oleh sebab itu guru harus kreatif dan imajinatif
dalam menyediakan insentif yang tepat.
Guru
merupakan penggerak kegiatan belajar para siswanya.Ia harus menyusun
suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta mengumpulkan
bahan-bahan yang dapat membangkitkan serta menolong siswanya agar
mereka terus
melakukan
usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.
Sebagian dari siswa yang masuk sekolah memiliki tujuan-tujuan belajar
dalam pikirannya. Akan tetapi ada juga anak yang datang tanpa memilki
tujuan apa-apa.
Tiap
guru berusaha memotivasi semua anak dengan teknik yang sama mungkin
sebagian akan tertolong, tetapi sebagian lagi tidak. Oleh karena itu,
guru perlu belajar mengenai cara-cara menumbuhkan motivasi tersebut.
Adapun
strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa, yaitu sebagai berikut :
- Menjelaskan tujuan belajar mengajar.
- Hadiah diberikan untuk siswa yang berprestasi.
- Saingan/kompetisi.
- Pujian.
- Hukuman.
- Membangkitkan anak didik untuk belajar.
- Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
- Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual atau kelompok.
- Menggunakan metode yang bervariasi.
- Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Prinsip Motivasi
Prinsip
motivasi disusun dalam rangka mendorong motivasi belajar para siswa
disekolah. Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain :
- Pujian lebih efektif dari hukuman.
- Semua siswa mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat mendasar) yang harus mendapat pemuasan.
- Motivasi Motivasi yang bersal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar.
- Jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) memerlukan usaha penguatan (reinforcement).
- Motivasi mudah menjalar dan menyebar luas terhadap orang lain.
- Pemahaman yang luas tentang tujuan belajar akan merangsang motivasi.
- Tugas-tugas yang berasal dari diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya dari pada tugas-tugas tersebut dipaksakan oleh gurunya.
- Puji-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.
- Teknik dan prosedur mengajar yang bermacam-macam efektif untuk memelihara minat siswa.
- Minat khusus yang dimiliki oleh siswa berdaya guna untuk mempelajari hal-hal lainnya.
- Kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang minat para siswa yang tergolong kurang tidak ada artinya bagi siswa yang tergolong pandai.
- Tekanan dari kelompok siswa umumnya lebih efektif dari pada tekanan atau paksaan dari orang dewasa.
- Motivasi yang tinggi erat hubungannya dengan kreativitas siswa.
- Kecemasan akan menimbulkan kesulitan belajar.
- Kecemasan dan frustasi dapat membantu siswa berbuat lebih baik.
- Tugas yang terlalu sukar dapat mengakibatkan frustasi.
- Tiap siswa mempunyai tingkat frustasi dan toleransi yang berlainan.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ialah umur, kondisi fisik
dan kekuatan intelegensi. Motivasi sanagt penting karena suatu
kelompok yang mempunyai motivasi akan lebih berhasil dari pada
kelompok yang mempunyai motivasi (belajarnya kurang atau tidak
berhasil). Dengan demikian, motivasi harus dikembangkan besdasarkan
pertimbangan perbedaan individual.
Guru
dewasa ini berkembang sesuai dengan fungsinya yaitu membina untuk
mencapai tujuan pendidikan.
guru yang penting dalam mendorong pembelajaran
siswa
adalah meningkatkan keinginan
siswa
atau motivasi untuk
belajar.
Untuk melakukan tugas ini, guru perlu memahami siswa dengan baik agar
nantinya guru mampu menyediakan pengalaman-pengalaman pembelajaran,
yang darinya
siswa
akan menemukan sesuatu yang menarik, bernilai, dan secara instrinsik
memotivasi,
menantang, dan berguna bagi mereka (Kellough, 2000).
Semakin baik guru
memahami minat-minat siswa, dan menilai tingkat-tingkat keterampilan
siswa,
maka semakin efektif menjangkau dan mengajari mereka dan meningkatkan
keinginan siswa atau motivasi untuk
belajar.
Salah satu dari
peran dan fungsi terpenting guru adalah meyakinkan pada siswa bahwa
kita terlibat bersama mereka di setiap tantangan dan berada “dalam
sudut mereka” di setiap saat dan juga melaksanakan
sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab.
Hal ini tentu saja
membutuhkan strategi–strategi organisasional dan personal yang
fokus pada nilai dan kekuatan motivasi instrinsik dan dampak
positipnya pada prestasi akademik siswa. Sulit bagi siswa untuk
berhasil jika mereka kekurangan motivasi untuk tetap fokus pada
belajar.
BAB III
KESIMPULAN
Motivasi adalah
suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi
berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai
penggerak perilaku seseorang untuk mencapai tujuan. Guru merupakan
faktor yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi
tersebut terutama memenuhi kebutuhan siswa.
Guru memegang fungsi
dan peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, dan
karenanya peningkatan mutu guru sangatlah penting. Semakin baik guru
memahami minat-minat siswa, dan menilai tingkat-tingkat keterampilan
siswa,
maka semakin efektif menjangkau dan mengajari mereka dan meningkatkan
keinginan siswa atau motivasi untuk
belajar.
DAFTAR PUSTKA
http:www.bruderfic.or.id
akses hari selasa tanggal 17 April 2012. Jam 11.30 WIB
Hamalik,
Oemar.2000.Psikologi
Belajar dan Mengajar.Bandung:Sinar
Baru Algensindo
Abdurrahman,
Mulyono.2003.Pendidikan
Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta:PT
Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar