Jumat, 20 April 2012

Prinsip pembelajaran

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi
Pengampu: Istanto Spd.I

Rizqy Maulana G00080036
Wahyudi G000100052

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012


BERITA ACARA

  1. Pertemuan Diskusi Pertama
1. Anggota : a. Rizqi Maulana
b. Wahyudi
2. Tanggal : 4 maret 2012
3. Tempat : perpustakaan UMS
4. Waktu : pukul 10:20
5. Agenda : mencari sumber data untuk membuat makalah

  1. Tema yang Dibahas
  1. Mengenai pengertian belajar dan pembelajaran
  2. Pengertian prinsip-prinsip pembelajaran
  3. Prinsip prinsip dalam pembelajaran ketika akan pembelajaran (pra) saat proses pembelajaran dan setelah pembelajaran

  1. Pembagian Tugas Mengenai pengertian belajar ,pembelajaran dan pengertian prinsip-prinsip pembelajaran akan disampaikan oleh rizqy maulana dan prinsip-prinsip dalam pembelajaran kerika pembelajaran (pra) saat proses pembelajaran dan setelah pembelajaran akan di sampaikan oleh Wahyudi.








PENDAHULUAN

Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam mempelajari sutu materi yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran para pendidik disamping menguasai bahan atau materi ajar, tentu perlu pula mengetahui bagaimana cara materi ajar itu disampaikan dan bagaimana pula karakteristik peserta didik yang menerima materi pelajaran tersebut. Kegagalan pendidik dalam menyampaikan materi ajar bukan selalu pendidik kurang memehami materi, bisa juga pendidik tidak tahu bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik dan tepat sehingga peserta didik belajar dengan suasana yang menyenangkan.

PEMBAHASAN
  1. Pengertian Belajar
Belajar Secara Etimologis ialah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan menurut para ahli pendidikan, belajar adalah proses perubahan manusia ke arah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Belajar merupakan sebuah proses perubahan didalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan lain.

  1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan dalam pendidikan. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau juga yang disebut murid. Konsep pembelajaran menurut Corey (1986:195) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Mengajar menurut William H. Burton adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.

  1. Pengertian Prinsip-prinsip Pembelajaran
Proses pembentukan Asosiasi atau hubungan antara stimulus yang mengenai individu melalui pengindraan dan reaksi yng diberikan individu dengan rangsangan tadi dan proses saliang memperkuat hubungan.Salah satu prinsip tersebut adalah Law of effect yaitu bila hubungan antara setimulus dengan respon terjadi dan diikuti dengan keadaan memuaskan, maka hubungan diperkuat antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

  1. Prinsip-prinsip Pembelajaran
  1. Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan perhatian dan juga motivasi untuk mempelajarinya.
  1. Keaktifan
Menurut pandangan psikologi anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain.
  1. Keterlibatan langsung dan pengalaman
Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung.






  1. Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran sering pula disebut dengan pra-instruksional. Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Untuk memahami tentang kegiatan dan prosedur dalam kegiatan awal pembelajaran, di bawah ini akan diuraikan tentang kegiatan tersebut.
  1. Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran
        Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap pendahuluan atau awal pembelajaran. Upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik di antaranya:
  1. Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik Kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku bahkan takut. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat  menghambat kreativitas siswa.
  2. Mengabsen Siswa Guru mengecek kehadiran siswa. Untuk menghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa dapat dilakukan dengan cara siswa yang hadir disuruh menyebutkan siswa yang tidak hadir, kemudian guru menanyakan mengapa yang bersangkutan tidak hadir, dan seterusnya.
  3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa Kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan semangat dalam belajar siswa, khususnya dalam awal pembelajaran, alternatif yang perlu dilakukan guru di antaranya:
  1. Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar;
  2. Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar;
  3. Menujukan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar;
  4. Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal pembelajaran;
  5. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menarik perhatian siswa;
  6. Menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
  1. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis
Pada hakikatnya suasana belajar yang demokratis dapat dikondisikan melalui pendekatan proses belajar CBSA (Cara Belajar Siswa aktif). Untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani mengeluarkan ide- ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performace). Suasana belajar yang demokratis harus dikondisikan sejak awal pembelajaran, guru harus selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kreativitas.
  1. Melaksanakan Kegiatan Apersepsi atau Melaksanakan Tes Awal.
Penilaian awal atau pre tes tujuannya adalah untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Kemampuan awal tersebut sebagai dasar untuk kelanjutan bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam kegiatan apersepsi di antaranya:
    1. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.
    2. Memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas materi pelajaran yang akan dibahas.
    3. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa


  1. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran
Kegiatan inti dalam pembelajaran sangat memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam membentuk kemampuan siswa yang telah ditetapkan. Proses kegiatan inti dalam pembelajaran akan menggambarkan tentang penggunaan strategi dan pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena pada hakekatnya kegiatan inti pembelajaran merupakan implementasi strategi dan pendekatan belajar.
Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Langkah kegiatan inti yang perlu dilakukan dalam pembelajaran secara sistematis sebagai berikut:
      1. Memberitahukan tujuan atau garis besar materi dan kemampuan yang akan dipelajari.
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran, adalah memberitahukan tujuan atau garis besar materi dan kemampuan apa yang akan dipelajari siswa. Sehingga siswa menyadari dan mengetahui apa yang harus dipelajari untuk mencapai tujuan tersebut.
      1. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
Dalam tahapan ini guru perlu menyampaikan pada siswa tentang kegiatan belajar yang bagaimana yang harus ditempuh siswa dalam mempelajari topik-topik maupun kemampuan tersebut. Efektivitas dan efisiensi belajar sangat dipengaruhi oleh teknik belajar yang digunakan siswa.
      1. Membahas materi/menyajikan bahan pelajaran.
Pembahasan atau penyampaian materi pelajaran harus mengutamakan aktivitas siswa, sehingga dalam prosesnya guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Karena melalui kegiatan ini akan terjadi suatu proses perubahan tingkah laku, dari tidak memahami menjadi memahami, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak mampu menjadi mampu dan dari tidak terampil menjadi terampil.
      1. Menyimpulkan pelajaran.
Menyimpulkan pelajaran dirumuskan oleh siswa di bawah bimbingan guru. Langkah ini dalam prosesnya sebagai teknik untuk penguatan terhadap hasil belajar siswa secara menyeluruh. Kriteria yang harus diperhatikan dalam menyimpulkan pelajaran di antaranya adalah:
  1. Berorientasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar.
  2. Singkat, jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami oleh siswa.
  3. Kesimpulan tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
  4. Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.


  1. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran
Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar siswa dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar siswa. Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru diantaranya:
  1. Menilai hasil proses belajar mengajar.
  2. Memberikan tugas/latihan yang dikerjakan di luar jam pelajaran.
  3. Memberikan motivasi dan bimbingan belajar.
  4. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang dapat di lakukan siswa di luar jam pelajaran.
  5. Berdasarkan hasil penilaian belajar siswa, kemungkinan siswa harus diberikan program pembelajaran secara perorangan atau kelompok untuk melaksanakan program pengayaan dan atau perbaikan yang dilakukan di luar jam pelajaran.
Kegiatan akhir dan tindak lanjut harus dilakukan secara sistematis dan fleksibel, sehingga dalam prosesnya akan dapat menunjang optimalisasi hasil belajar siswa. Prosedur kegiatan yang perlu ditempuh, setelah melaksanakan kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti dalam pembelajaran, serta setelah menyimpulkan pelajaran, maka langkah selanjutnya yang harus dilaksanakan oleh guru adalah sebagai berikut:
        1. Melaksanakan penilaian akhir
Penilaian belajar dalam kegiatan akhir pembelajaran, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut. Dalam prosesnya guru dapat melaksanakan penilaian secara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa. Teknik lain yang dapat digunakan adalah secara tertulis yang dikerjakan oleh siswa di rumah, kecuali kalau waktunya memungkinkan dapat dilaksanakan di sekolah.
        1. Mengkaji hasil penilaian akhir
Setelah melaksanakan kegiatan penilaian guru harus mengkaji apakah hasil belajar tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran? Apakah tingkat ketercapaian siswa dalam kelas atau individu terhadap tujuan pembelajaran sudah mencapai pada batas atau tingkatan (persentase) minimal? Apabila penilaian dilaksanakan secara lisan, maka dalam tahapan ini guru perlu memutuskan secara spontan dalam menganalisis dan mengidentifikasi hasil belajar tersebut. Kemudian gabungkan dengan hasil penilaian proses, maka guru akan memperoleh gambaran kegiatan tindak lanjut yang bagaimana yang harus diberikan pada siswa.
        1. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran.
Kegiatan tidak lanjut pembelajaran dilaksanakan di luar jam pelajaran, sebab kegiatan akhir alokasi waktunya relatif sedikit. Tindak lanjut pembelajaran esensinya adalah untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Untuk itu, marilah kita mengingat kembali tentang kegiatan belajar perseorangan yang berkenaan dengan pengayaan (enrichment) dan perbaikan (remidial). Adapun kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan di antaranya:
          1. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah.
          2. Menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.
          3. Menugaskan pada siswa untuk membaca topik tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
          4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar.
        1. Mengemukakan tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang
Dalam kegiatan akhir/tindak lanjut pembelajaran diantaranya guru harus mengemukakan atau memberikan gambaran pada siswa tentang topik bahasan atau kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Cara ini perlu dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran. Dengan harapan siswa tersebut akan mempelajari terlebih dahulu sebelum dibahas atau dipelajari di sekolah.
  1. Menutup kegiatan pembelajaran
Setelah guru mengganggap kegiatan akhir selesai dilaksanakan secara optimal dan sesuai dengan waktu yang direncanakan, maka langkah selanjutnya guru harus menutup pelajaran. Apabila jam pelajarannya yang paling akhir, maka harus dibiasakan siswa menutup dengan berdoa.



















KESIMPULAN


Belajar proses memanusiakan manusia sedangkan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang di langsungkan di dalam lembaga yang mengadakan proses pembelajaran itu.Lembaga itu di sebut sekolah yang dalam undang-undang no 2 tahun 1989 di sebut dengan pendidikan ialah pendidikan sekolah.
            1. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
      1. Perhatian dan motivasi
      2. Keaktifan
      3. Keterlibatan langsung dan pengalaman

            1. Kegiatan ketika saat proses pembelajan
  1. Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran
  2. Kegiatan Inti dalam pembelajaran
  3. Kegiatan akhir dan tidak lanjut pembelajaran
  4. Menurut kegiatan pembelajaran(evaluasi)

















DAFTAR PUSTAKA

Slameto,1991, Proses Belajar mengajar siswa kredit Semester, Jakarta, Bumi Aksara

SJ,J Orost 1991, Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan , Jakarta: PT Gramedia Widiasrama Indonesia

Sagala Syaiful Mpd, 2006, Konsep dan makna Pembelajaran, Bandung, CV Alfa Beta












Tidak ada komentar:

Posting Komentar